cara membuat landing page

Jika Anda mempunyai bisnis online, maka landing page menjadi hal yang wajib dimiliki. Landing page menjadi salah satu strategi marketing online yang digunakan untuk menarik pelanggan baru dan meningkatkan trafik website.

Sebenarnya, membuat landing page bukanlah hal yang rumit. Anda bisa menemukan berbagai cara membuat landing page yang menarik. Cara-cara tersebut bisa dilakukan tanpa keahlian teknis atau coding sama sekali. Contohnya adalah dengan menggunakan plugin untuk membuat landing page yang terlihat profesional.

Namun, jika Anda masih kebingungan dalam membuat landing page yang efektif, Anda bisa menemukan solusinya di artikel ini. Di sini, kami berikan cara membuat landing page yang lengkap dan mudah. Bahkan, pemula juga bisa melakukannya, lho. Jadi, yuk simak tutorial lengkapnya!

Apa Itu Landing Page?

Landing page adalah halaman web status yang ditujukan untuk menghasilkan prospek melalui tindakan pengunjung website. Landing page bisa ditautkan ke website utama atau diintegrasikan sebagai bagian dari website.

Umumnya, landing page difokuskan untuk mengajak pengunjung melakukan pendaftaran uji coba gratis, berlangganan newsletter, atau menambahkan produk ke keranjang. Namun, fokus itu bisa berbeda-beda, tergantung dari jenis bisnis.

Landing page adalah elemen kunci pemasaran digital. Dengan landing page, Anda bisa mengubah leads (prospek) menjadi pelanggan. Namun, hal tersebut membutuhkan landing page yang efektif dan menarik. Landing page yang menarik dan efektif harus mempertimbangkan berbagai faktor seperti visual, CTA, dan copywriting. 

Visual: Pengunjung website cenderung menyukai visual web yang menarik. Karena itulah, visual menjadi faktor penting yang mempengaruhi kesuksesan suatu landing page. Untuk membuat visual yang menarik, Anda bisa menggunakan elemen, kontras, dan warna yang memanjakan mata audiens. Gunakan juga video atau gambar untuk meningkatkan daya tarik website.

CTA: CTA (Call To Action) yang menarik dan jelas mendorong pengunjung website untuk melakukan tindakan yang Anda inginkan. Jadi, pastikan CTA tersebut mudah dipahami dan mudah dilihat. Anda juga bisa mengujinya menggunakan A/B testing untuk mengetahui apakah CTA tersebut sudah efektif atau belum.

Copywriting: Anda juga harus menggunakan copywriting yang efektif. Copywriting yang efektif bisa memberikan informasi yang jelas kepada pengunjung website mengenai produk atau layanan Anda. Gunakan kalimat persuasif yang mudah dimengerti oleh target audiens Anda. Jangan lupa untuk berfokus pada manfaat dari produk atau layanan yang ditawarkan.

Landing page juga bisa digunakan untuk mempercepat transaksi. Pengunjung bisa menggunakan landing page untuk fokus pada tombol-tombol transaksi, tanpa terdistraksi oleh menu atau tombol navigasi lain yang tidak berkaitan dengan proses transaksi bisnis.

Fungsi Landing Page

Fungsi utama landing page adalah untuk membantu pengunjung website atau calon pelanggan bisnis Anda fokus pada satu tindakan sederhana, yaitu konversi. Saat mereka membuka homepage website bisnis Anda, mereka akan menemukan berbagai elemen seperti menu, link, post, dan sidebar yang menjadikan mereka tidak fokus karena elemen-elemen itu terlihat berantakan.

Nah, di sinilah landing page berperan penting dalam memfokuskan target audiens Anda pada halaman khusus yang mendorong mereka untuk melakukan tindakan yang berkaitan dengan transaksi bisnis. Jadi, landing page sangat penting untuk pertumbuhan bisnis.

Landing page adalah alat terbaik untuk meningkatkan tingkat respon pengunjung website karena landing page mendorong mereka untuk melakukan tindakan utama yang diinginkan oleh bisnis. Jadi, semua upaya pemasaran yang dilakukan seperti iklan dan jangkauan media sosial bisa lebih efektif jika Anda mengarahkan pengunjung ke landing page.

Apa yang Perlu Disiapkan Saat Membuat Landing Page?

Sebelum kita beralih ke cara membuat landing page yang bagus, Anda perlu melakukan persiapan pembuatan landing page. Berikut beberapa persiapan yang bisa dilakukan saat membuat landing page.

Tentukan Tujuan Landing Page

Hal pertama yang harus dilakukan adalah menentukan tujuan pembuatan landing page. Misalnya, Anda ingin membuat landing page untuk mengumpulkan email calon pelanggan, menjual produk, atau mengarahkan pengunjung ke halaman lain. Dengan tujuan yang jelas, Anda bisa membuat landing page yang efektif dan tepat sasaran. Namun, jika Anda masih bingung dengan tujuan tersebut, Anda bisa menggunakan salah satu dari tiga tujuan umum landing page berikut.

Mendorong Penjualan: Kebanyakan toko online atau e-commerce menjadikan landing page untuk meningkatkan atau mendorong penjualan. Jadi, tujuan landing page adalah untuk mengubah pengunjung website menjadi pelanggan. Oleh karena itu, landing page harus menampilkan produk atau jasa yang ditawarkan dengan jelas dan menarik.

Memperoleh Banyak Prospek: Leads adalah aset penting bagi bisnis. Leads adalah orang-orang yang berpotensi membeli produk atau layanan karena mereka sudah menunjukkan ketertarikan. Untuk memperoleh banyak leads, landing page bisa menampilkan demo produk, uji coba gratis, atau konsultasi langsung dengan tim penjualan.

Mendapatkan Banyak Konversi: Selain prospek atau leads, landing page juga bisa ditujukan untuk memperoleh banyak konversi. Konversi tersebut mencakup semua kampanye pemasaran yang dilakukan. Konversi bisa berbeda-beda, tergantung dari tujuan kampanye pemasaran seperti download, submit form, sign up, dan pembelian. Dengan landing page, calon pelanggan bisa lebih fokus terhadap tindakan tersebut karena tidak terganggu oleh elemen lain di homepage website.

Mengidentifikasi Target Audiens

Anda juga harus mengidentifikasi siapa saja target audiens dari bisnis Anda. Ini membantu Anda untuk membuat landing page yang sesuai dengan kebutuhan audiens. Identifikasi target audiens ini akan mempengaruhi desain landing page, tampilan landing page, dan tata letaknya. Bahkan, target audiens juga mempengaruhi gaya copywriting.

Riset Kata Kunci

Persiapan selanjutnya yang wajib dilakukan adalah melakukan riset kata kunci yang relevan dengan produk atau layanan yang Anda tawarkan. Dengan meriset kata kunci, konten yang dibuat bisa berpotensi besar untuk dilihat oleh target audiens. Jadi, itu bisa meningkatkan kemungkinan landing page untuk ditampilkan di hasil pencarian search engine.

Desain Branding

Setelah tiga tahap persiapan di atas Anda lakukan, mulailah mempersiapkan desain dan konten landing page. Dalam membuat desain dan konten landing page, pertimbangkan tiga faktor di atas agar landing page menarik.

Untuk membuat desain branding, Anda bisa mencari inspirasi dari bisnis lain yang sejenis. Namun, Anda tidak boleh menconteknya! Anda hanya bisa menggunakannya sebagai ide untuk membangun landing page Anda sendiri. Anda juga bisa menggunakan page builder untuk membantu Anda membuat desain tersebut.

Cara Membuat Landing Page

Sudah paham dengan berbagai persiapan yang harus dilakukan dalam membuat landing page? Nah, sekarang Anda bisa mulai mengetahui cara mudah membuat landing page yang menarik.

Memilih Platform Pembuatan Landing Page

Langkah pertama dalam membuat landing page adalah pemilihan platform pembuatan landing page. Beberapa platform yang bisa dicoba adalah Leadpages, Unbounce, Wix, Instapage, dan WordPress. Anda bisa memilih satu platform yang paling sesuai kebutuhan. Jika Anda memilih menggunakan WordPress, maka pelajari cara membuat landing page WordPress. 

Pilih Template

contoh landing page

Faktanya, sebagian besar landing page mempunyai struktur yang mirip. Berbagai landing page tersebut juga sudah teruji keberhasilannya. Oleh karena itu, Anda bisa menggunakan template yang menyajikan struktur landing page secara umum. Namun, Anda tetap bisa berkreasi dengan template tersebut seperti menambahkan gambar atau elemen yang menarik.

Umumnya, landing page yang menarik mempunyai lima elemen berikut.

Headline yang jelas dan menarik.

Gambar yang relevan dengan headline, isi konten, dan target audiens.

Formulir untuk meminta data atau informasi pengunjung. Form ini disebut juga sebagai formulir prospek. Biasanya, form tersebut diletakkan di bagian atas landing page karena lebih mudah dilihat.

Tulisan dan deskripsi yang digunakan untuk menarik pengunjung agar mau mengisi formulir prospek. Tulisan ini harus dibuat semenarik mungkin. Jadi, pastikan Anda menggunakan kata-kata persuasif. Tulisan dan deskripsi tersebut biasanya diletakkan di bagian atas formulir.

CTA yang jelas dan menarik. CTA tersebut harus berorientasi pada tindakan utama yang harus dilakukan oleh pengunjung website. Misalnya, berlangganan newsletter.

Buat Copy yang Menarik

copywriting

Setidaknya, Anda membutuhkan waktu 15 detik untuk menarik perhatian pengunjung di landing page. Jadi, buatlah headline atau judul yang menarik perhatian orang saat pertama kali membacanya. Headline tersebut harus jelas, mudah diingat, dan bisa menyelesaikan masalah dari target audiens.

Dibandingkan menulis informasi yang terlalu detail, Anda bisa menulis manfaat produk, bagaimana produk itu membantu pelanggan, dan apa keuntungan yang didapatkan pelanggan jika menggunakan produk tersebut. Semua itu harus ditulis secara singkat, jelas, dan menggunakan kata-kata menarik.

Jangan menggunakan jargon atau istilah sulit yang tidak dipahami oleh semua orang. Jadi setelah membuat tulisan atau copy landing page, lakukan penyuntingan dan hapus bagian yang bertele-tele.

Buat Formulir Prospek

Untuk mempercepat konversi, gunakan formulir prospek. Jangan sampai calon pelanggan meninggalkan website Anda karena mereka tidak menemukan tombol “buy now.” Formulir tersebut harus dibuat sesuai tujuan landing page.

Buat CTA yang Jelas

CTA atau Call to Action adalah tindakan yang Anda ingin pengunjung lakukan di landing page. CTA bisa berupa tombol atau formulir. CTA ini juga harus memuat kalimat yang bisa membujuk audiens untuk melakukan tindakan tersebut. Untuk membuat CTA, gunakan tips berikut.

Buatlah CTA yang spesifik. Anda perlu membuat tombol CTA dengan frasa. Contoh frasa yang tidak ambigu. CTA tersebut harus deskriptif seperti “Mulai Uji Coba Gratis Sekarang.”

Sederhanakan juga CTA dalam formulir. Ini berlaku jika landing page memuat formulir. Pastikan bahwa formulir tersebut singkat dan mudah diisi. Jadi, jangan membuat formulir yang berisi banyak kolom pengisian karena itu akan menjadikan pengunjung kerepotan mengisinya dan akhirnya memutuskan untuk tidak mengisinya.

Karena landing page bertujuan untuk menghapus semua distraksi, maka hanya tawarkan satu cara kepada pengunjung website untuk menyelesaikan tindakan yang Anda harapkan. Jadi, hindari penggunaan header, footer, tautan navigasi ke halaman lain, atau tindakan lainnya.

Pilih Gambar yang Menarik

Jika Anda sudah membuat judul, deskripsi, dan CTA yang menarik, mulailah membuat visual landing page. Langkah pertama adalah memilih gambar yang ingin ditampilkan di landing page. Gambar tersebut bisa diperoleh secara gratis melalui Pexels atau Unsplash.

Anda juga bisa mencoba menggabungkan foto asli seseorang yang sedang menggunakan produk di landing page tersebut. Cara ini membantu meningkatkan hubungan emosional antara pengunjung website dengan penawaran Anda.

Untuk setiap materi yang ditampilkan di landing page, Anda bisa menggunakan ilustrasi yang menarik dan sesuai. Hal itu karena kebanyakan pengunjung tidak benar-benar membaca kata-kata yang ditulis, tetapi mereka lebih fokus pada gambar yang unik dan menarik.

Review dan Publikasikan

Jika semua langkah di atas sudah Anda lakukan, Anda bisa mereview landing page terlebih dahulu sebelum mempublikasikannya. Beberapa hal yang harus diperiksa adalah:

Tulisan dan Deskripsi: Lakukan pemeriksaan terhadap tulisan dan deskripsi yang ditulis untuk menghindari halaman landing page bebas dari kesalahan pengetikan dan tata bahasa.

SEO: Periksa juga apakah setiap elemen di landing page sudah ramah SEO atau belum. Anda bisa mengoptimalkannya dengan membuat judul dan meta deskripsi yang fokus pada kata kunci.

Formulir: Jika landing page Anda memuat formulir, maka periksa juga formulir tersebut. Untuk memastikan formulir itu sudah jelas dan menarik, cobalah untuk mereviewnya dari sudut pandang pengunjung. Sebagai tambahan, pastikan pengunjung bisa melihat halaman terima kasih setelah mereka mengisi formulir.

Nah, jika semua hal di atas sudah dicek, segera publikasikan landing page Anda. Setelah dipublikasikan, lakukan observasi secara rutin untuk memastikan apakah landing page yang dibuat sudah efektif atau belum. Jika memang belum efektif, Anda bisa melakukan optimasi landing page lagi.

Namun, jika Anda masih membuat dan mendesain landing page, Anda bisa menggunakan landing page builder. Contohnya adalah elementor WordPress.

Jika Anda mencari cara membuat halaman landing page di WordPress, maka penggunaan elementor menjadi salah satu cara yang bisa dilakukan. Banyak orang yang menggunakannya karena landing page builder tersebut bisa digunakan dengan mudah dan gratis.

Tips Optimasi Landing Page agar Menghasilkan/Convert

Setelah selesai membuat landing page, Anda perlu mengoptimasi landing page untuk menghasilkan konversi. Untuk mengoptimasi landing page, lakukan tips berikut.

Lakukan A/B Testing

Untuk menguji dan mengevaluasi landing page, lakukan A/B testing. A/B testing digunakan untuk menguji elemen yang berbeda pada landing page seperti CTA, headline, dan visual sehingga konversinya bisa meningkat. 

A/B testing dilakukan dengan menduplikat setiap halaman landing page. Kemudian, setiap elemen diuji dan dievaluasi. Kunci utama keberhasilan A/B testing adalah pengujian untuk setiap elemen. Pengujian dua elemen di waktu yang sama akan membingungkan Anda dalam mengetahui aspek mana yang berhasil.

Jadi, sebaiknya Anda menguji satu elemen dalam satu waktu. Elemen yang lebih bagus menjadi pemenangnya. Lalu, uji elemen unggul tersebut dengan elemen lain. Proses ini diulang hingga Anda mendapatkan tingkat konversi yang maksimal.

Lalu, elemen apa saja yang bisa diuji menggunakan A/B testing? Sebenarnya, Anda bisa menguji hampir semua elemen di landing page. Namun, kami menyarankan Anda untuk menguji elemen yang paling berpengaruh pada tingkat konversi. Contohnya adalah judul, CTA, gambar, deskripsi atau tulisan, dan formulir.

Jika Anda kesulitan untuk menguji semua elemen tersebut, mulailah dari elemen yang paling mudah terlebih dahulu. CTA adalah elemen yang paling berpengaruh dan paling mudah diuji. Jadi, Anda bisa mulai melakukan A/B testing dengan menguji CTA. Kemudian, lanjutkan dengan menguji elemen lain seperti tulisan.

Namun jika Anda benar-benar bingung melakukan A/B testing, Anda bisa menggunakan Google Optimize. Itu adalah tool A/B testing yang sudah terintegrasi dengan Analytics, sehingga Anda bisa menjalankan beberapa versi website yang sama. Tool ini mempercepat A/B testing karena Anda hanya perlu melakukan beberapa klik saja.

Selain menggunakan Google Optimize, Anda juga bisa mencoba landing page builder. Beberapa landing page builder juga menyediakan A/B testing tool. Jadi jika Anda menggunakan landing page builder, cek apakah landing page builder tersebut menyediakan A/B testing bawaan.

Bagi pengguna WordPress, manfaatkan plugin A/B testing for WordPress. Ini adalah plugin gratis yang bisa digunakan untuk melakukan A/B testing pada website WordPress.

Buat Penawaran yang Menarik

Produk yang Anda tawarkan harus menarik dan meyakinkan karena itu bisa dijadikan sebagai ‘senjata’ untuk mendapatkan data pengunjung. Jika produk yang ditawarkan tidak menarik dan tidak meyakinkan, apakah pengunjung website mau mengisi data diri mereka atau memberikan kontak pribadi?

Untuk mengetahui apakah penawaran Anda sudah menarik atau belum, lakukan evaluasi menggunakan pertanyaan-pertanyaan ini.

Apakah produk yang ditawarkan sudah mengatasi masalah dari target pasar saya?

Apakah produk tersebut sudah memberikan manfaat yang jelas kepada target pasar?

Apakah produk ini bisa menyaingi kompetitor?

Tambahkan Urgensi pada Penawaran

Salah satu teknik yang sering digunakan dalam pemasaran adalah teknik emosional. Contohnya adalah fear of missing out (FOMO) atau rasa takut ketinggalan terhadap suatu hal yang sedang trend. Hal ini berkaitan dengan konsumen yang tidak ingin kehilangan opsi terbaik.

Jadi, Anda harus menjelaskan bahwa penawaran Anda sangat terbatas dan sedang diminati oleh banyak orang. Hal itu akan menjadikan orang-orang terbujuk.

Bagaimana cara menunjukkan kelangkaan tersebut? Mudah saja! Anda hanya perlu menyebutkan penawaran yang tersisa. Penggunaan penghitung waktu mundur juga bisa menjadi opsi terbaik. Jika menggunakan penghitung waktu mundur, tambahkan kata-kata persuasif seperti “kesempatan terakhir.”

Optimasi Waktu Loading Halaman

Waktu loading halaman landing page yang lambat benar-benar mempengaruhi tingkat konversi dan page views. Hal itu karena loading yang lama membuat pengunjung website kesal dan frustasi, sehingga mereka memilih untuk menutup halaman.

Untuk mengoptimasi waktu loading halaman landing page, gunakan cara-cara berikut ini.

Aktifkan cache browser.

Uninstall plugin yang tidak diperlukan.

Kurangi redirection link yang tidak dibutuhkan.

Optimasi gambar dengan cara mengkompres ukurannya.

Gunakan loading page asinkron dan tunda pemuatan file JavaScript dan CSS.

Anda juga bisa menggunakan hosting yang tepat untuk mempercepat loading website. Jenis hosting yang sesuai dengan trafik website Anda berpengaruh pada kinerja landing page. Jika kecepatan loading halaman meningkat, kinerja landing page akan meningkat secara keseluruhan, termasuk untuk SEO dan UX.

Gunakan Video

Video dinilai lebih menarik dibandingkan gambar. Jadi, Anda bisa menggunakan video untuk mengoptimasi landing page. Video juga menjadi media penyampaian pesan yang lebih personal, sehingga Anda bisa terhubung ke target audiens.

Gunakan Google Analytics

Untuk menilai optimal atau tidaknya landing page, gunakan Google Analytics. Ini adalah tool untuk mengetahui tercapainya tujuan landing page. Google Analytics menyediakan sistem pelaporan yang bisa membantu proses pemantauan tingkat konversi.

Real Time Conversion Reports untuk melihat aktivitas di landing page.

Multi-Channel Conversion Visualizer untuk menampilkan informasi sumber konversi.

Conversion Overview yang menyediakan metrik Goal Completion dan Goal Conversion Rates.

Jadi, tiga sistem pelaporan tersebut memberikan data-data penting untuk Anda. Data-data dari Google Analytics tersebut bisa Anda gunakan untuk melakukan brainstorming terkait dengan cara optimasi landing page.

Anda telah mempelajari cara membuat landing page yang menarik. Jika Anda sedang mencari cara membuat landing page di WordPress yang menarik, Anda juga bisa menerapkan tips-tips di atas. Dengan landing page yang efektif dan menarik, tentu Anda bisa mendapatkan banyak pengunjung yang berpotensi untuk membeli produk Anda.

Landing page tersebut juga harus diakses dengan mudah dan cepat oleh pengunjung. Oleh karena itu, Anda membutuhkan layanan hosting dan domain yang terpercaya. OceanHoster adalah penyedia hosting murah unlimited yang bisa membantu mengoptimalkan landing page Anda.

Ada banyak pilihan hosting yang bisa Anda dapatkan di OceanHoster, termasuk WordPress hosting Indonesia berkualitas, OceanHoster menawarkan berbagai paket dengan harga terjangkau dan fitur lengkap.

Jadi, tunggu apa lagi? Segera dapatkan hosting terbaik dari OceanHoster sekarang dan bangun landing page terbaik Anda!

Annisa Fauziyah

A professional with over 6 years of experience in the hosting industry, started career as a customer technical support. Customer-obsessed and experienced in the field of IT community relations.